Jumat, 05 April 2013

Sebuah Prosesi dari Kehidupan

Kematian [sebuah prosesi kehidupan]

Kematian adalah bagian akhir dari sebuah prosesi kehidupan, seperti yang kita tahu , lahir >> hidup >> mati.

Proses itu bukan pendek (simpel) tapi panjang (kompleks). Pernyataan kitab suci-kitab sucipun menjelaskan demikian. Sekalipun ada manusia yang berproses di kehidupannya dengan rentang waktu pendek dan ada juga yang mengalami proses yang panjang. Tapi hukum kehidupan yang akan mengakhiri kehidupan itu sendiri, yaitu kematian.

Dalam kematian pun ada proses.Ia lebih penting dari proses kehidupan. Jika proses kehidupan hanya lahir >> hidup >> mati , maka kematian (mungkin) lebih rumit, extraordinary, diluar apa yang diketahui manusia. Karena sesungguhnya kematian adalah sesuatu peristiwa yang tiba-tiba, di luar akal, tapi saya yakin entah seribu atau dua ribu yang akan datang manusia sudah bisa menjelaskan kematian secara ilmiah apakah itu kematian atau bagaimana pikiran Tuhan seperti apa yang dikatakan oleh  Stephen Hawking

"Seandainya kita betul-betul menemukan sebuah teori sempurna, pada waktunya teori itu harus dapat dimengerti dalam prinsip yang luas oleh setiap orang. Maka itu kita semua, para filisof, ilmuan dan tepatnya orang biasa akan dapat ikut serta dalam diskusi tentang mengapa kita dan alam semesta ada. Seandainya kita mendapatkan jawaban tentang hal itu, itulah keberhasilan terakhir rasio manusia. Karena kita kemudian betul-betul mengetahui pikiran Tuhan..."

Di balik itu semua, kematian bagiku adalah ihwal yang komprehensif. Ia mencakup alam semesta raya. Dan aturan universal mengatakan : Tidak ada yang Abadi . Itulah mengapa tulisan ini dibuat dengan unsur kematian. 

Setelah kematian (lembaran lama), munculah kehidupan baru (lembaran baru). Keyakinan bertambah kuat manakala mengingat pepatah: Mati satu tumbuh seribu. Kematian hidup yang lama di hari kemarin, akan mengantarkan kita menemui kehidupan baru, yang lebih hidup - jikalau dari awal kita mempersiakannya.

Demi kehidupan baru tersebut, kupersembahkan sebuah komitmen...menulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar