Rabu, 03 April 2013

Kematian dan Kematian

Kematian, mungkin menjadi salah satu hal yg dihindari untuk didiskusikan, diingat-ingat, bahkan direnungkan. Kematian menjadi salah saru topik dari sekian banyak topik yang hanya menarik jika menyangkut sejarah, dongeng suatu ketika atau menyangkut orang yang jauh dari kita. Kemtian menjadi sangat tidak menarik ketika ia menjadi peristiwa yang berkaitan dengan orang-orang disekitarn kita, mereka yang kita kenal, saudara, bagian dari keluarga, orang yang kita sayang, apalagi diri kita. Tapi siapa saja akan menyetujui, kematian memiliki kekuatan untuk merubah keadaan, membuat perbedaan antara sebelum dan setelahnya, khusunya bagi mereka yang masih hidup dan ditinggal mati. 

Kematian menjadi suatu kepastian bagi mereka yang masih hidup, dari tumbuhan, hewan, hingga manusia. Kematian menjadi siklus akhir yang harus dihadapi oleh semua mereka yang hidup. Bagi manusia kematian bukan hanya sekedar peristiwa dunia terakhir yang harus dihadapi di penghujung cerita hidup mereka, tetapi kematian juga menjadi kejadian tunggal yang memberikan banyak sekali pelajaran dan hikmah bagi mereka yang hidup. 

Bagi yang tidak suka memikirkan kematian, pikirkanlah mulai dari sekarang. Maaf jika dua paragraf diatas sudah membuatmu untuk berfikir. Membaca dan berfikir menjadi satu paket yag tidak terpisahkan. Mau tak mau jika kita membaca artikel tentang kematian maka otomatis dan mau tidak mau kita kan berfikir tentang kematian siapa saja dan kematian akan dirimu sendiri.

Ingat-ingatlah. Kematian siapa yang mempengatuhi pikiranmu. Mungkin saja bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Karena peristiwa kematian itu, entah siapa, hiudpmu menjadi berbeda, pandangan hidupmu menjadi berubah. Duniamu terasa lain dan menjadi tidak sama dengan sebelumnya. Atau boleh jadi belum ada, karena semua yang kamu kenal, kamu sayangi masih hidup dan kematian masih menjadi berita-berita dari drama di depan mata tapi tidak ada didalam duniamu.

Namun tidak ada salahnya sedikit berimajinasi cerita soneta hidupmu, bagaimana jika tiba-tiba orang yang paling dekat denganmu mati, pagi ini orang tuamu meninggal karena stroke, siang nanti anak tewas karena kecelakaan di sekolah, sore nanti orang yang paling kamu sayangi kecelakaan dan meninggal ditempat. Mereka meninggal dan tidak ada lagi dalam sisa hidupmu. Pertanyaan yang mungkin paling menggoda untuk diketahui jawabannya adalah apakah setelah itu kamu akan berjalan dengan langkah ayunan kaki yang sama, arahnya tidak berubah? Atau kematian mereka membuatmu terduduk dan kemudian bangkit ke arah yang berbeda dengan ayunan kaki lebih cepat?

Atau mungkin sebaiknya kamu sedikit masuk dalam lingkaran lamunan yang lebih dalam, melamunkan kamulah yang mati? Melamunkan bagaimana dan seperti apa proses kematianmu, menerka-nerka peristiwa akhir hidupmu. Jika sudah bisa dikhayalkan, kini pertanyaannya; apakah lamunan-lamunan itu bisa beredardi benak dan rasa, sehingga kematian mampu mendesak perbaikanmu saat ini, saat ketika kematian dan tanda-tandanya belum sampai dalam keseharianmu. Ya , kemampuan untuk dapat menghadirkan atmosfer kematian itulah mungkin titik penting yang perlu diperhatikan. Karena jika tidak bisa, maka tulisan ini boleh jadi kemanfaatannya hanya berusia dari noktah "titik" setelah kalimat akhir ini ditulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar