Kamis, 04 April 2013

Ketika Kematian itu Datang -repost-


image
Pernahkah kau bayangkan , ketika dirimu berada di hadapan KEMATIAN?
Malaikat maut tepat berada di atas kepalamu, nafasmu tersengal, mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, matamu terbelalak, di sekitarmu penuh dengan tangis dan air mata, nyawamu meregang, namun dirimu tak dapat menghindarinya.

Saat itu, telah datang ketentuan Allah, lalu nyawamu diangkat ke langit. Kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan kau dapat?

Pernahkah engkau memikirkan SAAT-SAAT KEMATIAN sedangkan engkau tetap dalam keadaanmu saat ini? Lebih mencintai hawa nafsu daripada akhiratmu?
Lebih menyukai gelak tawa yang melalaikanmu dari rasa takut kepada Allah daripada memikirkan akhiratmu?
Lebih mencintai harta yang kau dapatkan dari pekerjaan yang mendatangkan kemurkaan Allah daripada keselamatan akhiratmu?
Lebih senang melanggar larangan-Nya daripada mentaati-Nya?
Mengaku cinta kepada-Nya tapi mengutamakan selain-Nya?

Bisa jadi dirimu akan berkata dalam hatimu: “Tentu saat itu aku akan mengucapkan LAA ILLAAHA ILLALLAH.” Tidak mungkin, jika dirimu masih tetap lalai dari (mengamalkan) kebenaran hingga tiba saat-saat kematianmu.

Engkau tidak akan mampu mengucapkannya, bahkan akan berharap agar dihidupkan kembali, atau diberi kesempatan sekali lagi.Tahukah engkau kapan hari kematianmu?
Di mana engkau akan mati? Demi Allah, engkau tidak akan tahu! 
Firman Allah Ta’ala:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ “
… hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mu’minuun: 99-100)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar