Selasa, 02 Juli 2013

Embun = Kamu

Sadarkah engkau bagai embun pagi
Sejukkan mataku, engkau adalah resah gelisahku

Sepotong bait lagu itu mengingatkanku akan sebuah pagi. Datang dengan senyum kebahagiaan, serasa semua menjadi tenang, saat aku bisa melihat senyummu lagi. Dan akupun tersenyum, teringat senyum yang belum kutemukan lagi sampai saat ini.

Mungkin kan ketika aku mengutarakan rasa itu, mungkin rasa itu hilang entah kemana, mungkin juga basi karena tak pernah dihangatkan kembali. Sudahlah, jangan menyerah pada keadaan ini. Embun itu akan selalu datang meski ada juga yang tak ingin dia datang. Karena embun pagi selalu memberi kesejukan bagi setiap orang. Siapapun dia, tak terkecuali bagi orang yang telah bersalah padamu. Pada siang pun embun tetap berarti, namun ada mentari dan embunpun kembali pada pucuk dedaunan hijau yang menanti. Dan ketika esok hari pagi kembali, pagi dan embun akan bersama lagi menyambut datangnya hari.

Pesona. Andai ada kata yang memiliki makna lebih dalam dan luas untuk menggambarkan dirimu, pasti akan kupilih kata itu. Aku ingin mengagumimu, dengan sederhana saat aku menjadikanmu istimewa lewat hati bukan sentuhan. 

Salam embun, buat kamu :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar