Minggu, 21 Juli 2013

Biru Langit

Semburat awan menggantung pada langit yang terlihat tinggi.
Sebagian tipis, sebagian menggumpal dengan indah.
Dilukis Tuhanku pada birunya langit siang ini.

Pernahkah kau coba untuk menatap langit siang?
Saat matahari benar-benar terik dan langit begitu biru.
Apakah selama ini kau terus menghindar dari terik itu sembari mengutukinya?
Kau telah bersalah, kawan
Kau telah mengabaikan lukisan yang indah, yang tak bisa dikalahkan bahkan oleh malam.

Jangan selalu melihat pada tanah kering yang retak dibawah kakimu.
Bukan salahnya kalau ia tak bisa memantulkan birunya langit diatasnya.

Langit siang, langit yang terlupakan.
Ia indah, namun sedikit yang sadar.
Ia menakjubkan, namun banyak yang mengutukinya.
Berharap ia cepat berlalu.
Jahat, bukan salahnya kalau matahri mencintainya.
Mengapa kau membencinya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar