Jumat, 17 Mei 2013

Yogyakarta :')

Jogja , ah kota ini. Terlalu banyak kenangan disana. Kenapa aku tak memilih jogja sebagai tujuan hidupku setelah ini? Supaya aku ada alasan untuk kembali dan ada sesuatu yang bisa dirindukan setiap waktu. Di kota ini kamu pergi , dan (mungkin) juga di kota ini kau kembali. Tak tahukah kau? Disini masih ada segumpal hati yang membutuhkanmu, menyayangimu dengan segenap jiwa raga. Kau telah kembali menyatu dengan_Nya.

Di kota ini aku menabung duka, membangun gunung nestapa, mengurai kepasrahan, mengail secercah harapan.  Nyaman dan penuh kenangan tersembunyi. Terlalu sering kau kesana , dan akhirnya kau memilih kota itu sebagai kota kepergianmu.

Malioboro penuh pernik kreativitas,
Beringharjo penuh pilihan belanja yang berkualitas,
Candi Prambanan tampilkan karya luhung anak bangsa,

Kraton Yogya buktikan eksis sejak dahulu kala,
Yogyakarta ingatkan lagu Katon Bagaskara,
Parangtritits ingatkan tembang Ebiet G Ade,
Malioboro ingatkan jejak Emha Ainun Najib,
Kaliurang ingatkan tanggungjawab Mbah Marijan,
Monumen jogja kembali ingatkan ibukota RI di sini,
UGM ingatkan kaum cendikiawan Indonesia,
Taman lampion ingatkan ku padamu,
Yogyakarta ingatkan ku padamu, selalu..

[backsound]
Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku. Bersahabat penuh selaksa makna. Terhanyut aku akan nostalgia, saat kita sering luangkan waktu, nikmati bersama suasana jogja. Di persimpangan langkahku terhenti, ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera. Orang duduk bersila.
Musisi jalanan mulai beraksi, seiring laraku kehilanganmu. Merintih sendiri ditelan deru kotamu. Walau kini kau tlah tiada, tak kembali. Namun kotamu hadirkan senyummu abadi. Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi, bila hati mulai sepi tanpa terobati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar