Sabtu, 18 Mei 2013

Senja

Ah, senja. 
Kau selalu saja bisa membuatku melupakan rasa kecewa, 
kecewa terhadap bintang, 
kecewa terhadapnya.
 Terkadang kekecewaan itu bisa membuat kau membenci atau bahkan lebih tegar.

Terserah, terserah kau memilih yang mana.
 Mungkin rasa kecewaku membuatku hampir membenci.
 Namun rasanya, aku tak ingin membenci, tak baik.

Lalu aku kemudian mengadahkan kepalaku,
 menatap senja yang perlahan memudar menjadi hitam pekat. 
Lalu mencoba mengikhlaskannya,
lalu megisinya dengan ketegaran.

Tentu saja saat ini aku tak ingin membenci,
aku hanya kecewa.

Lalu mugkin,
biarkan aku dengan senja sesaat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar