Kepadamu aku kembali
Akan kuceritakan tentang dia yang tak pernah pergi dari ingatan
Harum tubuhnya masih tertinggal
Melekat pekat di indra penciuman, mengharumkan ingatan
Sentuhan yang menghangatkan ruas badan
Merayap senyap tanpa ikatan
Membuai hening dalam ingatan
Bingkai-bingkai yang berbicara
Menelaah dinding dengan sapa rindu yang tak usang,
tanpa mengekang ingatan
Sadarku semakin nyata.
Saat rebahku disini menuai kegelisannya
Dia tak akan pernah kembali
Rebah sejenak di sudut kamar
menghirup kegelisahan yang berdebam oleh rasa itu;
rindu dan keterpisahan
Di pesta dunia ini,
Aku hanya tersenyum tanpa dansa dan segelas anggur
Tanpamu, segalanya berbeda
Sesatku ditebas sunyi
Di tengah ramai, sepertinya aku berbincang dengan bibir
yang mengumandangkan suara pesakitan
Ketika lugu tak menynetuh dinding makna ,
dan sahaja dalil justru mengulum waras logika,
kini hanya tinggallah kosong meraja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar